Kamboja Jepang

Nama spesies    :  Adenium obesum (Forssk.) Roem & Schult
Nama lokal         :  Kamboja Jepang

Deskripsi
    Kamboja jepang merupakan salah satu tanaman hias populer di Indonesia yang berasal dari wilayah gurun. Mirip halnya dengan kaktus, habitus dari kamboja jepang adalah tanaman semak sukulen yang menyimpan cadangan air di dalam batangnya. Kamboja jepang merupakan tanaman perennial yang mampu hidup hingga bertahun-tahun. Di habitat asalnya, kamboja jepang mampu tumbuh hingga 4 meter, namun ketika difungsikan sebagai tanaman hias tumbuhan ini seringkali dikerdilkan. Bagian akar kamboja jepang digunakan sebagai tempat menyimpan cadangan air. Akar membesar dan rambut-rambut akar tumbuh dari bagian yang membesar tersebut. Apabila bagian akar yang menggembung terdapat di permukaan tanah, maka rambut-rambut akar hanya akan tumbuh pada bagian yang tertimbun. Meskipun tergolong dikotil, kamboja jepang memiliki batang yang lunak dengan permukaan halus dan memiliki getah. Pada permukaan batang terdapat bintik-bintik putih yang merupakan bekas patahan daun dan dapat berfungsi sebagai mata tunas. Semakin tua, maka batang akan semakin besar dan mengeras meskipun tidak berkayu. Daun dari kamboja jepang berbentuk memanjang dan lanset, yakni daun yang berujung membulat, tepi daun rata, permukaan daunnya mengkilap, dan tulang daun nyata. Bunga kamboja jepang berbentuk seperti terompet dengan 5 mahkota dan 5 kelopak. Mahkota umumnya berwarna merah muda gradasi putih dengan tepi bergelombang. Pada tengah bagian yang berbentuk seperti terompet terdapat benang sari. Diameter rata-rata dari bunga kamboja jepang adalah 7-8,5 cm. Penyerbukan adenium dibantu oleh serangga. Setelah bunga gugur, bakal buah akan tampak di dasar bunga berbentuk dua lingkaran kecil. Buah dari kamboja jepang berbentuk seperti tanduk kerbau berwarna keunguan. Buah tersebut memiliki garis tengah yang akan membuka apabila biji telah matang. Biji kamboja jepang berbentuk tabung lonjong berwarna coklat muda dengan serabut-serabut panjang pada bagian kanan dan kirinya. Serabut tersebut berguna sebagai alat bantu penebar benih yang dapat dengan mudah diterbangkan oleh angin (Sugih, 2007).
(Dokumentasi Pribadi)
Gambar 1. a) kamboja jepang, b) akar kamboja jepang, c) batang kamboja jepang, d) daun kamboja jepang, e) bunga kamboja jepang, f) bakal buah kamboja jepang, g) buah kamboja jepang

(Djoemairi, 2008)
Gambar 2. biji kamboja jepang

Habitat dan Distribusi
    Habitat asli dari tanaman kamboja jepang adalah daerah kering. Kamboja jepang memerlukan sinar matahari yang intens dan tidak memerlukan banyak air. Tumbuhan ini dapat menyimpan cadangan air pada akar dan batangnya. Selain itu, media yang porous akan sangat mendukung perkembangannya. Berbeda dengan namanya, kamboja jepang tidak berasal dari Jepang, melainkan dari Afrika, yakni Sudan, Kenya, Mozambique, Namibia, dan sekitarnya. Diperkirakan kamboja jepang masuk Indonesia pada tahun 1960-an. Berdasarkan habitatnya, kamboja jepang memiliki julukan desert rose yakni mawar gurun pasir (Sugih, 2007).

Kegunaan/Peran
    Peran kamboja jepang yang paling utama adalah sebagai tanaman hias. Hal tersebut didukung oleh tampilan dari tumbuhan tersebut, yakni bunganya yang berwarna cantik dan dalam genus adenium terdapat berbagai macam warna. Pembungaan pada kamboja jepang berlangsung sepanjang tahun. Pembungaan yang dilakukan juga menghasilkan jumlah yang banyak sehingga terlihat cantik dan bergerombol (Beikram, 2007).

Klasifikasi (ITIS, 2020)
Kingdom                : Plantae
Subkingdom  : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivisi            : Embryophyta
Divisi      : Magnoliophyta
Subdivisi                : Spermatophyta
Kelas        : Magnoliopsida
Superordo      : Asteranae
Ordo        : Gentianales
Family                    : Apocynaceae
Genus        : Adenium
Spesies           : Adenium obesum (Forssk.) Roem & Schult 

Referensi 
Beikram dan Agus A. 2007. Mempercantik Penampilan Adenium. Agromedia Pustaka. Jakarta
[ITIS] Integrated Taxonomic Information System. 2020. Taxonomic Hierarchy : Adenium obesum (Forssk.)Roem & Schult. https://www.itis.gov. [27 Mei 2020].
Sugih, O. 2007. 88 Varietas Adenium Agar Rajin Berbunga. Penebar Swadaya. Jakarta
Djoemairi, S. 2008. Adenium Penyerbukan Buatan dan Penyilangan 1. Penerbit Kanisius. Yogyakarta


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Lidah Buaya